Minggu, 04 Oktober 2015

Tata Surya

PEMBAHASAN
A. Teori Terbentunya Tata Surya dan Galaksi
 1. Tata Surya
 Tentang teori asal tata surya ini banyak dikemukakan orang, tetapi belum ada satu pun yang dapat diterima oleh semua pihak.Berikut ini diantara teori-teori tersebut :
 a. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut Teori ini dikemukakan oleh James H.Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu,sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
 b. Teori Bintang Kembar Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang kembar oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya (matahari yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada disekitar dan beredar mengelilinginya.
 c. Teori Nebular Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Kant dan Laplace, pada tahun 1796. Menurut teori ini, mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut gas ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sedikit helium. Nebule ini mengisi seluruh ruang alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpuing. Proses ini mula-mula lambat, kemudian semakin cepat dan bentuknya berubah dari bulat bola menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi akan mengumpul di pusat cakram, yang kemudian menjadi matahari. Sedang sisanya yang tertinggal akan tetap akan tetap berpusing dan terbentuklah planet beserta satelitnya.
 d. Teori Big Bang Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Menurut teori ini pada mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah ekspansi yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan lainnya dinamakan repulsi kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis leBih dominan sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu saat nanti, ekspansi tersebut pasti berakhir.
 e. Teori Creatio Continua Dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Menurut teori creatio continua atau continous creation, saat diciptakan, alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan kata lain alam semesta ini tidak pernah bermula dan tidak pernah berakhir. Pada setiap saat, ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap . partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar dari pada yang lenyap, maka jumlah materi semakin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam semessta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritik pada 10 miliar tahun lagi. Namun, dalm waktu 10 miliar tahun ini akan dihasilkan kabut-kabut baru. Menurut teori ini, 90% materi alam semesta adalah hidrogen .dari hidrogen akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
f. Teori G.P Kuiper Pada tahun 1950, G.P Kuiper mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui diluar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa matahari serta semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada saat ini, terdapat banyak kabut gas dan diantara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang. Kabut gas yang tampak tipis-tipis diruang angkasa itu, karena gaya tarik gravitasi antar molekul dalam kabut itu, lambat laun memampatkan diri menjadi masaa yang semakin lama semakin menjadi gerakan berputar yang memipihkan dan memadatkan gas kabut itu. Satu atau dua gumpalan materi memadat di tengah, sedangkan gumpalan yang kecil akan meleset dilingkungna sekitarnya. Gumpalan yang terkumpul di tengah menjadi matahari sebagai pusat, sedangkan gumpalan-gumpalan yang kecil menjadi bakal planet. Matahari yang di pusat begitu padat mulai menyala dengan api nuklir, yang selanjutnya api itu mendorong gas yang sekarang tampak telanjang tinggal terasnya. Namun, bakal planet yang jauh dari matahari kurang terpengaruh sehungga tampak menjadi planet yang besar dengan diliputi kabut (maskoeri jasin,2011 hal115-120).
 2. Galaksi
 Ada satu hipotesis tentang terbentuknya galaksi, yaitu hipotesis Fowler (1957). Menurut fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu, galaksi kita tidak seperti dalam keadaan sekarang ini. Ia masih berupa kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada diruang angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat karena gaya beratnya maka ia mengadakan kontraksi. Pada saat berkontraksi, massa bagian luar banyak yang tertinggal. Bagian yang berkisar (berputar) lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan membentuk bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah menjadi bintang itu pun secara perlahan mengadakan kontraksi. Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan panas radiasi. Bintang-bintang itu pun makin turun temperaturnya. Setelah berpuluh ribu juta tahun, ia mempunyai bentuk yang boleh dikatakan tetap seperti halnya matahari kita. Hipotesis itu diyakinkan oleh suatu observasi yang ditujukan kepada pusat galaksi yang selalu melahirkan bintang baru, baik secara perlahan-lahan maupun secara eksplosif.
Macam-macam galaksi :
 a. Galaksi berbentuk elips Galaksi ini merupakan galaksi yang sudah tua, tidak membentuk bintang-bintang baru lagi. Galaksi ini amat besar dan tersusun oleh bintang-bintang yang telah tua. Hampir 17% dari galaksi yang ada berbentuk elips.
 b. Galaksi berbentuk spiral Galaksi ini berbentuk amat besar dengan inti di tengahnya (nukleus) mempunyai lengan spiral dan cakram (disk). Bila dilihat dari samping, galaksi ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut globular cluster yang bertebaran di pinggir galaksi berbaur dengan corona. Bintang-bintang yang sedang terbentuk seperti matahari berada pada lengan galaksi. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada.
 c. Galaksi berbentuk tidak beraturan Galaksi ini terdiri dari bermuliar-miliar bintang muda berwarna putih kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang tersebut bertebaran gas dan debu angkasa luar. Banyaknya galaksi berbentuk tidak beraturan ialah 3% (Darmodjo,hendro.2006 hal3.6-3.7).
 3. Bima Sakti
 Induk dari matahari kita ialah galaksi bima sakti atau Milky way, karena berdasarkan pengamatan, galaksi bima sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral raksasa yang berputar. Dari samping terlilhat seperti elips yang snagat besar. Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya ialah matahari kita. Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari ujung atau pinggir galaksi. Galaksi bima sakti bergaris tengah 100.000 tahun cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan diperkirakan pusat galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini berbentuk bilat pipih seperti kue cucur. Tetangga terdekat dari bima sakti ialah galaksi andromeda yang juga berbenttuk spiral dan jauhnya 870.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan 300.000 km/detik, jadi 1 tahun cahaya berjarak: 300.000 x365 ¼ x 4 x 6km=1013 km). Bima sakti memiliki tidak kurang dari 100 ribu juta bintang. Selain itu, masih terdapat gumpalan-gumpalan gas maupun semacamnya dalam ukuran kecil yang banyak jumlahnya(Darmodjo,hendro.2006 hal3.9).
 B. Susunan Tata Surya
Tata surya berarti adanya suatu organisasi yang teratur pada matahari itu. Telah disebutkan bahwa matahari ialah salah satu dari 100 milyar bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat bima sakti. Pada zaman Yunani kuno seorang ahli filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi ialah pusat alam semesta. Menurut pandangan ini matahari, bulan dan planet-planet beredar ,mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang. Pada waktu pengamatan secara kasar, orang-orang Yunani telah dapat mengenal lima planet, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus. Pada abad ke-16 seorang ilmuwan Polandia bernama Nicolas Copernicus berhasil mengubah pandangan salah satu yang telah dianut berabad-abad lamanya. Menurut Copennicus, bumi ialah planet dan seperti halnya dengan planet-planet lainnya, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan Copenicus ini didasari oleh adanya pengamatan yang teliti serta dengan perhitungan yang sistematis. Kesemuanya itu berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan juga telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu. Setelah adanya teropong, dapat diamat planet-planet yang lebih jauh seperti uranus, neptunus dan pluto. Pluto merupakan planet terjauh dan baru ditemukan pada tahun 1930. Sampai saat ini planet yang telah diketahui ada 10 buah, termasuk bumi dan Asteroida atau Planetoida. Disamping planet dan satelit, benda angkasa lain yang juga beredar mengelilingi matahari ialah komet, meteor, debu, dan gas antar planet. Sistem benda-benda langit yang beredar mengelilingi matahari sebagai pusat disebut sistem tata surya. Matahari dapat dilihat karena memancarkan sinar sendiri. Planet-planet dan satelit tidak memancarkan cahaya dengan sendirinya. Planet dan satelit dapat dilihat karena memantulkan cahaya matahari. Dengan mata kasar, planet dapat dibedakan dengan bintang, karena kedudukan planet selalu berubah dari waktu ke waktu terhadap bintang-bintang.
Planet-planet dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Kelompok planet dalam, yakni palnet yang dekat dengan matahari, terdiri dari planet-planet merkurius, venus, bumi dan mars.
2. Kelompok planet luar, terdiri dari jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto.
 Planet-planet dalan umumnya lebih kecil dari planet luar, namun mempunyai massa jenis lebih besar. Merkurius dan venus berada diantara bumi dan matahari, karena itu disebut planet dalam. Planet mars, asteroid, jupiter, saturnus, neptunus dan pluto yang beredar di luar garis peredaran bumi disebut planet luar. Planet-planet tersebut mengelilingi matahari melalui lintasan atau orbit yang bentuknya elips dan matahari berada dalam salah satu titik fokus. Peredaran planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi. Adanya gerak rotasi ini menyebabkan timbulnya peredaran siang dan malam pada planet-planet. Dilihat dari selatan (dari tempat kita mlihat) gerak revolusi maupun gerak rotasi searah jarum jam atau dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala revolusi. Waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi. Untuk bumi, kala revolusi ialah astu tahun (365 hari) sedangkan kala rotasi adalah satu hari 24 jam (darmodjo hendro,2006 hal 3.19-3.22).
 C. Bagian-bagian Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet, satelit, meteor-meteor, komet-komet, debu, dan gas antar planet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.
1. Matahari
 Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar. Pada tata surya kita dimana 98% massa tata surya terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, choromosfer, dan corona. Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan derajat celcius dan tekanannya ratusan juta atmosfer. Kulit fotosfer suhunya ±6000oC dan memancarkan hampir semua cahaya. Menurut J.R.Meyer panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H.Helmholz, panas itu berasal dati menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr.Bohte, menyatakan bahwa panas matahari tersebut berasal dari reaksi-reaksi nuklir yang disebut reaksi hidrogen helium sintesis. Matahari sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
 Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batubara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
 Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun, serta peredaran planet lain.
  Dengan mempelajari matahari yang merupakan bintang yang terdekat, berarti mempelajari bintang-bintang lain.
 2. Planet Merkurius
Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan dan tidak mempunyai hawa. Planet ini mengandung albedo yaitu perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima matahari sebesar 0,07. Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserap. Garis tengahnya 4500 km, lebih besar dari pada garis tengah bulan yang hanya 3160 km. Karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari, maka bagian yang menghadap matahari sangat panas. Sebaliknya, yang tidak meghadap matahari menjadi dingin sekali (karena tidak ada air maupun udara). Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.
 3. Planet Venus
Planet ini dinamakan venus karena bila dilihat dari bumi merupakan planet yang paling banyak memantulkan cahaya matahari akibat sifat dari permukaannya. Orang yunani menganggap keadaan planet itu sangat cantik seperti dewi kecantikan mereka venus(darmodjo,hendro,2006 hal 3.25). Planet ini lebih kecil dari bumi, mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang datang diserap. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.planet ini juga tidak mempunyai satelit. Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal sebagai bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Besarnya hampir sama dengan bumi, bergaris tengah 12.320 km, sedangkan bumi bergaris tengah 12.640 km. Rotasi venus kurang lebih 247 hari dan berevolusi selama 224 hari, artinya 1 tahun venus adalah 225 hari.
 4. Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149 juta km. Jarak ini sering diubah menjadi satuan jarak astronomis atau astronomical unit (AU). Jadi 1 AU =140 juta km. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam. Satu hari venus =247 hari bumi atau 247 x 24 jam bumi. Bumi mempunyai atmosfer dan mempunyai sebuah satelit, yaitu bulan. Bumi mengadakan revolusi selama 365 ¼ hari. Sekali memutar keliling matahari disebut juga 1 tahun. Bandingkan 1 tahun merkurius =88 hari, sedangkan 1 tahun mars lamanya 1,9 tahun bumi. Massa jenis bumi rata-rata 5,52.
5. Planet Mars
Planet ini diberi nama sesuai dengan nama dewa perang orang Yunani, karena planet ini berwarna kemerah-merahan seperti darah yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Pada permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang tahun. Diperkirakan perubahan warna tersebut sebagai perubahan musim dan memungkinkan adanya lumut dan tumbuhan tingkat rendah yang lain. Penyelidikan terakhir menunjukkan bahwa planet mars terdapat uap air, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Namun, para ahli lebih cenderung berpendapat perubahan warna permukaan planet disebabkan oleh angin pasir dan bukannya organisme. Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu phobus dan daimus. satelit yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat dengan planet mars dan hanya berjarak 3.700 mil (dibandingkan dengna jarak bumi-bulan 240 ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). Ia mengadakan revolusi mengelilingi mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan anehnya ia terbit dari barat , terbenam di timur. Phobus dalam satu hari mars, terbit dan terbenam sebanyak 3 kali. Satelit yang besar dinamakan delmos. Satelit ini terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat setelah beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit delmos hanya berbeda sedikit lebih cepat daripada rotasi mars. Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juta km. Garis tengah adalah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasar data yang dikirim oleh satelit mariner IV, di mars tidak ada oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu sedangkan bih merupakan lapisan salju yang sangat tipis. Oleh karena itu, kutub yang berwarna putih itu sering lenyap.
 6. Planet Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar. Berdasarkan analisis spektrokopis, planet ini mengandung gas metana dan amoniak yang banyak serta mengandung gas hidrogen, albedonya 0,44. Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Jupiter bergaris tengah 138.560 km rotasinya cepat yaitu 10 jam (dibandingkan dengan bumi yang berotasi 24 jam). Jupiter tampak sebagai bintang yang terang muncul pada tengah malam. Karena rotasinya cepat, pada bagian ekuator tampak sedikit mengembang dan membentuk sabuk. Massa planet ini sangat besar hampir tiga ratus kali massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi. Oleh karena itu, mempunyai daya tarik yang sangat kuat sehingga mempunyai 12 satelit dan 3 darinya beredar berlawanan arah dengan 9 lainnya.
 7. Planet Saturnus
 Planet terbesar kedua setelah jupiter ialah saturnus, karena planet ini bergaris tengah 74.000 mil atau 118400 km dengan kecepatan rotasi yang sama dengan jupite planet ini juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari gas metan, amoniak, dan hidrigen yang bersuhu rata-rata 103o F. Walaupun demikian, massa jenisnya sangat kecil bila dibandingkan dengan air yakni 0,75 g/cm3. Yang paling menarik dari planet ini ialah ditemukannya sabuk putih yang melilit ekuatornya dengan jarak dari permukaan planet sejauh 7000 mil sampai kurang lebih 37.000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setebal 10 mil, dan berupa debu. Sabuk ini ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk atau cincin ini diduga berasal dari satelit yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu saturnus yang besar, akibat letaknya yang terlalu dekat dengan saturnus sehingga calon satelit itu menjadi tidak stabil. Saturnus mmepunyai 10 satelit dan yang terbesar ialah titan (besarnya 2 kali bulan-bumi). Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan sembilan satelit lainnya, menunjukkan bahwa phoebe bukan anak kandung saturnus. Keanehan phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat teori tidal. Keanehan lainnya ialah sabuk saturnus itu mengembang dan merapat pada permukaan planet 15 tahun sekali (darmodjo,hendro,2006 hal 3.35).
 8. Planet Uranus
Planet ini ditemukan secara tak sengaja oleh Herschel dan keluarga pada tahun 1781, ketika mereka sedang mengamati saturnus besarnya uranus kurang dari setengah saturnus dengan garis tengah 50.560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini merupakan planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya yang cukup jauh dari matahari. Uranus memiliki lima satelit. Berbeda dengan planet lain, rotasi uranus bergerak dari timur ke barat, jarak ke matahari adalah 2.860 juta km atau 19,2 AU, dan mengelilinginya dalam waktu 84 tahun. Kecepatan rotasi 10 jam 47 menit. Berdasarkan pengamatan pesawat voyager pada bulan januari 1986, uranus memiliki 14 satelit. Sama seperti venus rotasinya berlawanan arah dengan rotasi bumi.(darmodjo,hendro,2006 hal 3.36).
9. Planet Neptunus
 Neptunus ditemukan pada saat para astronom mengamati planet baru uranus yang orbitnya agak menyimpang dari perhitungan. Berdasarkan hukum newton diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi orbit uranus. Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya neptunus yang merupakan planet terbesar ketiga pada tahun 1846. Planet ini, jika dilihat dengan teleskop dari bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya, planet ini diketahui mempunyai atmosfer yang sebagian besar terdiri dari gas metana. Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut triton. Satelit triton beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi neptunus jarak ke matahari adalah 30,1 AU atau 4.470 juta km, bergaris tengah 28.000 mil dan mengelilingi matahari dalam waktu 165 tahun sekali putar(darmodjo,hendro,2006 hal 3.36-3.37).
 10. Planet Pluto
Pluto merupakan planet terluar dari tata surya kita mulanya orang tidak menyangka bahwa ia adalah planet karena sinarnya yang berkedip-kedip seperti bintang. Namun dengan pengamatan yang penuh kesabaran akhirnya berkesimpulan bahwa ia adalah planet. Planet tersebut ditemukan pada tahun 1930. Pluto ialah nama dewa kegelapan orang Yunani, karena warnanya yang tidak terang akibat jauh dari matahari. Pemberian nama itu berdasarkan kenyataan bahwa planet itu mendapat sedikit sinar matahari, karena jaraknya dengan matahari 39,5 AU atau ±5.811 juta km. Suhu rata-rata pada planet ini merupakan bagian dari satelit neptunus yang terlepas. Hal itu disebabkan karean garis edarnya agak berbeda dengan planet lain. Pada suatu saat, jaraknya sangat dekat dengan matahari dibandingkan dengan neprunus, pada saat lain lebih jauh namun rata-rata pluto lah yang terjauh(darmodjo,hendro,2006 hal 3.37).
 D. Benda-benda lain dalam tata surya
1. Planetoida atau Asteroida
Pada tahun 1801, Piazzi seorang astronom bangsa Italia melalui observasinya dengan teleskop menemukan benda langit yang berdiameter ±900 km beredar mengeilingi matahari. Dalam beberapa tahun kemudian ternyata ditemukan pula beberapa benda semacam itu. Benda-benda itu mengorbit mengelilingi matahari pada jarak antara mars dan yupiter. Pada saat ini, benda smacam itu telah diketahui sebanyak ±2000 buah, berbentuk bulat dan kecil. Yang terbesar bernama ceres dengan diameter 750 km. Benda-benda langit itu disebut planeroida atau bukan planet, untuk membedakannya dengan planet utama yang telah diterangkan.
2. Komet atau Bintang Berekor
Meskipun komet disebut sebagai bintang berekor, tetapi komet bukan tergolong bintang alam dalam arti yang sebenar-benarnya. Komet merupakan anggota tata surya, yang beredar mengelilingi matahari dan menerima energinya dari matahari. Komet sebenarnya merupakan kumpulan bungkah-bungkah batu yang diselubungi kabut gas. Diameter komet termasuk selubung gasnya kurang lebih 100.000 km, sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu berkisar antara 10 sampai 20 km. Cahaya matahari yang mengenai komet sebagian dipantulkan, sedangkan yang lainnya berupa sinar ultraviolet akan terjadi eksitasi pada gas yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluorescensi, dan gas yang berpendar memancarkan cahaya.
3. Meteor atau Bintang Beralih
Meteor bukan tergolong bintang karena meteor merupakan angggota tata surya meteor berupa batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 sampai 0,5 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor ini semacam debu nagkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik atau 60 x 60x 60 km per jam. Jika oleh sesuatu sebab meteor masuk atmosfer bumi. Karena gesekan dengan atmosfer akan timbul panas dan tampak berpijar. Gerak meteor yang pijar ini biasanya disebut bintang beralih. Jadi, suatu meteor akan tampak jika memasuki atmosfer bumi. Dan karena suhunya yang tinggi, meteor itu senidri akan hancur sebelum sampai ke permukaan bumi.
 4. Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet, dan bersama-sama beredar mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut gerak revolusi satelit. Disamping itu, satelit juga melakukan gerak rotasi, yaitu beredar mengelilingi sumbunya sendiri. Pada umumnya, arah rotasi dan revolusi satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari barat ke timur, kecuali satelit dari planet neptunus. Planet yang telah diketahui tidak mempunyai satelit adalah merkurius, venus, dan mungkin juga pluto. Pluto merupakan satu-satunya satelit dari planet bumi. Kala rotasi bulan adalah satu hari, sedang kala revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi bulan sama dengan kala rotasi bumi, mengakibatkan permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu tetap. Permukaan bulan penuh dengan kawah-kawah dan gunung-gunung. Bagian bulan yang gelap, halus dan datar disebut lembah maria. Di permukaan bulan tidak ada udara, akibatnya :
 a. Suhu berubah sangat cepat. Suhu tertinggi 110C, sedangkan suhu terendah 73oC.
 b. Bunyi tidak dapat merambat sehingga sangat sunyi
c. Langit tampak kelam
d. Tidak ada peredaran air sehingga kering kerontang.
 Daftar pustaka
 Darmodjo,hendro.2006.ilmu alamiah dasar,jakarta:universitas terbuka
Jasin,maskoeri.2012.ilmu alamiah dasar.jakarta:rajawali pers
Purnama,Heri.2008.Ilmu Alamiah Dasar.Pt.Rineka Cipta:Jakatra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar